Jakarta – Terkait laporan yang dilayangkan pada Anies Baswedan perihal kata pribumi dalam berpidato, Gerakan Muda Nurani Rakyat (Gemura) akhirnya angkat suara dengan mengatakan bahwa mereka menyayangkan tindakan tersebut.
Erni Bajo selaku Kabid Bidang Pendidikan Dan Kebudayaan DPP Demura mengatakan “Cerdas sedikit kalau menafsirkan suatu istilah. Jelas sekali di situ Anies mengambil konteks saat penjajahan kolonial Belanda. Jangan diambil sepotong-sepotong kalimatnya lalu dipelintir sesuai kepentingan politik untuk menjatuhkan pihak lain. Mari bernegara dengan sehat, tidak dengan cara dikit-dikit lapor, dikit-dikit lapor polisi,”
“Mari kembali merajut persatuan setelah sedikit terbelah saat pilgub lalu. Pilkada telah usai dan kini saatnya membangun Jakarta bersama-sama,” kata Erni.
Disisi lain, Gemura juga menyatakan jika mereka akan selalu siap menghadapi pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil pilkada ini.
“Menurut saya, istilah pribumi adalah kalimat yang maknanya kurang lebih sama dengan pernyataan jangan menjadi budak di negeri sendiri. Itu jadi sebentuk motivasi untuk kita,” kata Erni.
“Dalam konteks kekinian, pribumi adalah rakyat yang tertindas oleh sekelompok orang yang berkuasa yang sewenang-wenang, warga yang termarginalkan oleh kepentingan pemodal besar, dan rakyat yang miskin karena tak ada pemberdayaan,” imbuh Erni.
“Saatnya kini behenti merasa paling Pancasilais tapi tak mengerti makna sesungguhnya Pancasila, merasa paling jago menjaga kebinekaan tapi lupa merawat persatuan,” tegas Erni.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)