Jakarta – Pasca bentrok antar suporter Persita dan PSMS Medan di Stadion Mini Cibinong, Rabu (11/10/2017) lalu hingga mengakibatkan 1 orang tewas dan 18 otang lainnya luka-luka, Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi melarang anggota TNI masuk ke dalam stadion.
Bentrok supporter yang mengakibatkan 1 orang tewas ini diindikasikan ada hubungannya dengan anggota TNI yang sengaja didatangkan untuk mendukung PSMS Medan yang saat itu bertandang ke markas Persita di Stadion Mini, Cibinong, Bogor.
Sebagai pimpinan PSSI dan sekaligus Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad), Edy sangat menyesali insiden tersebut dan memutuskan agar seluruh prajurit TNI untuk sementara tidak masuk ke dalam stadion mendukung tim sepak bolanya.
“Saya sendiri mengungkapkan rasa duka yang sangat mendalam atas insiden ini. Kami juga ikut berduka dan menyampaikan rasa simpati kami untuk keluarga korban yang ditinggalkan,” kata Edy, Jumat (13/10/2017).
“Dan untuk sementara saya tidak akan mengizinkan suporter dari prajurit untuk masuk ke dalam stadion,” tambah Edy.
Edy juga menegaskan, akan mencari tahu penyebab dari kerusuhan tersebut dan akan menghukum pelakunya.
“Sepak bola seharusnya menjadi sebuah hiburan bagi masyarakat bukan sebaliknya,” ujarnya.
Sedangkan terkait sanksi administrasi terhadap kedua tim yang terlibat, Komisi Disiplin PSSI akan segera mengambil keputusan.
“Kekerasan atau kerusuhan kemarin adalah bagiannya komisi disiplin kompetisi. Jadi, dalam waktu dekat, Komisi Disiplin PSSI segera sidang untuk mengambil keputusan yang tepat,” kata Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria.
(samsul arifin – www.harianindo.com)