Harian IndoJakarta – Massa buruh yang merupakan gabungan dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi di wilayah Monumen Nasional (Monas), Sabtu (7/10/2017) dengan beberapa tuntutan yang salah satunya adalah kenaikan upah.
Dalam aksi yang digelar bertepatan dengan Hari Kerja Layak Sedunia ini para meminta agar upah dinaikkan sebesar USD 50 atau setara dengan Rp 675 ribu.
“Kenaikan upah USD 50 ini dilakukan agar upah pekerja menjadi layak, sehingga daya beli buruh makin meningkat. Ketika daya beli meningkat, dengan sendiri akan tercipta pertumbuhan ekonomi,” kata Presiden KSPI, Said Iqbal.
Selain itu, para buruh juga mengeluhkan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang lebih banyak membangun infrastruktur, yang tidak berpengaruh terhadap perekonomian buruh.
“Pembangunan yang dilakukan presiden tidak berpengaruh terhadap buruh,” ujar salah seorang orator dari atas mobil komando.
Selain itu, janji pemerintahan Jokowi-JK yang akan mencabut sistem kerja outsourcing dan banyaknya PHK juga menjadi permasalahan yang dipertanyakan oleh para buruh.
“Janjinya PP 78/2015 untuk mencegah tidak ada PHK. Tetapi buktinya gelombang PHK terus terjadi,” kata orator tersebut.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
