Jakarta – Said Iqbal selaku Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ikut memberikan kritikannya kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kritik ini disampaikan dalam peringatan Hari Upah Layak Sedunia.
Berorasi di depan Istana Merdeka, dirinya mengatakan bahwa “Upah murah, daya beli masyarakat dan buruh yang menurun, PHK di mana-mana. Ada cerminan bahwa hari ini pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah gagal mensejahterakan kaum buruh, memberikan kerja yang layak,”
Ternyata tak hanya itu, Said Iqbal juga menyoroti soal Perppu 2/2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). Menurut dia, penerbitan perppu itu termasuk ancaman bagi kaum buruh yang berserikat.
“Kebebasan berserikat, lahirnya Perppu Ormas adalah ancaman pembubaran serikat buruh yang kritis pada isu perjuangan kaum buruh,” katanya.
Dalam aksi tersebut, Said Iqbal membawa tema ‘Jamkestum’ atau ‘Jaminan Kesehatan Tolak Upah Murah’.
“Kami berpendapat bahwa perkataan itu keliru dan salah besar. Telah terjadi penurunan daya beli yang sangat luar biasa. Betul ada pergeseran dari transaksi offline menjadi online, tapi transaksi offline hanya 1,5 persen dari total transaksi. Di bidang retail saja, mungkin 0,00 sekian persen dari seluruh total transaksi,” sebut Said Iqbal.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)