Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyadari, waktunya hanya tinggal beberapa hari saja di pemerintahan DKI Jakarta. Sejak awal pekan ini, agenda kegiatannya begitu padat dengan berbagai macam peresmian program.
Masjid Al-Mubarokah, Patung Menembus Batas, puskesmas dan RSUD adalah beberapa program yang telah diresmikan.
Djarot pun menandatangani komitmen pencegahan korupsi bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komitmen itu untuk menjamin bahwa sistem elektronik yang selama ini diterapkan di Pemprov DKI akan tetap digunakan meski periode pemerintahan Jokowi, Ahok, dan Djarot telah berakhir.
“Kami maksimalkan betul di 11 hari yang tersisa ini kami bisa tetap produktif. Semuanya adalah untuk mewujudkan apa yang sudah dijanjikan oleh Pak Jokowi (Joko Widodo) dan Pak Basuki (Tjahaja Purnama atau Ahok) pada tahun 2012,” kata Djarot pada Kamis (5/10/2017).
Semakin mendekati akhir, Djarot mengaku harus semakin giat dalam bekerja. Sebab, dia adalah “penutup” pada periode pemerintahan yang dimulai oleh Jokowi dan Ahok itu.
Baca juga: Presiden Berikan Apresiasi Pengabdian TNI kepada Bangsa
Dia mengingat cerita ayahnya tentang makna namanya yang berarti jantan. Djarot memaknai kata jantan itu sebagai orang yang bertanggung jawab. Kata dia, itu yang dia terapkan saat ini.
“Jantan adalah pantang meninggalkan tanggung jawab sampai titik darah penghabisan. Harus sampai selesai,” ujar Djarot. (Tita Yanuanatri – www.harianindo.com)