Pennsylvania – Kabar baik untuk pencinta sayuran, terutama kentang ungu. Diet yang mengandung banyak kentang ungu dan buah, serta sayuran lainnya dapat menurunkan risiko kanker usus besar dan penyakit radang usus, kata periset yang berasal dari India.
Tanaman berwarna, termasuk kentang ungu, mengandung senyawa bioaktif, seperti anthocyanin dan asam fenolik, yang telah dikaitkan dengan pencegahan kanker. Memahami bagaimana senyawa ini bekerja pada tingkat molekuler bisa menjadi langkah awal untuk menemukan pengobatan kanker, kata periset.
“Apa yang kita pelajari adalah bahwa makanan adalah pedang berlipat ganda? Ini dapat meningkatkan penyakit, tapi juga bisa membantu mencegah penyakit kronis, seperti kanker usus besar,” ujar Profesor dari Pennsylvania State University di Amerika Serikat Jairam K. P. Vanamala sebagaimana diberitakan Zeenews pada Kamis (28/9/2017).
Dalam penelitian tersebut, babi yang menjalani diet tinggi kalori ditambah dengan kentang ungu, kurang memiliki interleukin mukosa-6 (IL-6) dibanding dengan kelompok kontrol. IL-6 adalah protein yang penting dalam peradangan. Peneliti menggunakan babi sebagai model karena sistem pencernaannya sangat mirip dengan sistem pencernaan manusia, lebih daripada tikus.
“Peningkatan kadar IL-6 berkolerasi dengan protein, seperti Ki-67 yang terkait dengan penyebaran dan pertumbuhan sel kanker,” tutur Vanamala.
Vanamala mengatakan, temuan ini memperkuat penelitian baru-baru ini yang menunjukkan bahwa budaya dengan pola makan nabati cenderung memiliki tingkat kanker usus besar yang lebih rendah daripada budaya dengan makanan berbasis daging.
Kanker usus besar adalah pembunuh utama di banyak negara Barat. Negara-negara Barat cenderung memasukkan lebih banyak daging dan sedikit mengonsumsi buah dan sayuran.