Jakarta – Aktris senior Christine Hakim menganggap rencana pembuatan ulang film sejarah G30S/PKI seperti yang dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo merupakan hal yang baik karena selama ini banyak orang menganggap film versi lama sarat propaganda rezim Soeharto.
“Saya kira dulu pembuatan film G30S/PKI memang sempat menjadi kontroversial karena dibuat oleh rezim pemerintahan Soeharto. Jadi banyak yang beranggapan bahwa banyak penyimpangan sejarah. Nah mudah-mudahan sekarang ini Pak Jokowi yang netral ini bisa apa namanya nggak ada salahnya,” kata Christine saat ditemui di XXI Plaza Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2017).
Pembuatan ulang sebuah film juga merupakan hal yang wajar di dunia perfilman. Christine lantas mencontohkan kisah Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy yang terdapat banyak versi filmnya.
“Me-remake itu biasa. Coba berapa banyak film yang menceritakan tentang Presiden Kennedy. Jadi kalau sejarah G30S/PKI dibikin lagi dengan sutradara dan sudut pandang berbeda itu wajar saja saya pikir. Jadi kita jangan berpikir gitu dulu,” jelas Christine.
Christine juga menganggap peristiwa G30S/PKI merupakan bagian dari sejarah Indonesia yang perlu diangkat ke layar lebar.
“Kalau nggak, dia hanya menjadi sebuah kepustakaan yang usang saja,” katanya.
“Bukan mau mendeskriditkan siapa-siapa. Sejauh itu bisa dipertanggungjawabkan fakta-fakta sejarahnya. Itu yang penting,” tandasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)