Harian IndoNew York – Raksasa ritel mainan asal Amerika Serikat Toys R Us akan mengumumkan kebangkrutannya setelah berjuang memperbaiki bisnisnya yang makin memburuk pada 10 tahun terakhir ini.
Dikutip dari Bloomberg, Selasa (19/9/2017), Toys R Us memutuskan untuk mengajukan dokumen Chapter 11 yang merupakan dokumen pengajuan pailit.
Dengan kebangkrutan Toys R Us semakin menambah jumlah toko ritel konvensional yang gulung tikar akibat menurunnya jumlah pengunjung akibat tekanan dari toko-toko online.
Dengan menyatakan diri pailit, diharapkan Toys R Us dapat melakukan restrukturisasi utangnya sebesar USD 400 juta yang jatuh tempo pada tahun depan. Termasuk dalam merampingkan organisasinya.
Beberapa vendor dari Toys R Us juga akhirnya menahan pengiriman barang mereka karena khawatir tagihan mereka tidak terbayar.
“Pengajuan (pailit) ini benar-benar puncak masalah finansial dalam 15 tahun terakhir. Akhirnya, telur itu pecah,” kata analis industri Jim Silver.
Kebangkrutan dari Toys R Us ini juga membuat saham dari beberapa vendornya juga ikut anjlok.
Mattel Inc, produsen boneka Barbie dan mainan anak Fisher-Price, sahamnya anjlok 6,2 persen. Demikian pula saham Hasbro, produsen mainan Monopoly, Nerf, dan Transformers merosot 1,7 persen.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
