Jakarta – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto saat ikut aksi Bella Rohingya di Kawasan Patung Kuda telah mengeluarkan sebuah pernyataan yang menuai kritikan dari berbagai pihak. Dalam orasinya, Prabowo menyebutkan bahwa upaya pemerintahan Jokowi membantu etnis Rohingya adalah sebagai salah satu upaya pencitraan.
Mendengar hal itu, Ketua PP Baitul Muslimim Indonesia (Bamusi) Mahmudin Muslim, memberikan tanggapannya melalui keterangan persnya pada hari minggu (17/09/2017) kemarin. Menurutnya apa yang sudah dilakukan Indonesia dengan diplomasi internasional adalah langkah nyata yang tepat sesuai dengan diplomasi internasional.
Mahmudin mengatakan bahwa langkah Indonesia lebih diplomatis dan beretika tanpa harus melakukan intervensi terhadap negara lain.
“Sesama negara berdaulat, Indonesia tak mungkin mengintervensi negara manapun. Indonesia lebih beretika,” terangnya.
Mahmudin malah mengingatkan Prabowo apabila Indonesia sampai melakukan intervensi, malah akan menyeret Indonesia ke dalam masalah baru sekaligus terjebak dalam tragedi kemanusiaan tersebut.
Baca juga : Sebut Bantuan Untuk Rohingya Pencitraan, Prabowo Mendapat Reaksi Keras Dari PDIP
Menurutnya nantinya Indonesia malah bukan menjadi problem solver untuk menghentikan kekerasan yang terjadi, bisa-bisa menjadi bagian dari kekerasan tersebut. Peran konstitusional Indonesia dinilai telah turut menciptakan perdamaian dunia dengan baik dalam masa pemerintahan Jokowi terkait kasus Rohingya ini.
“Terbukti hanya Indonesia yang diberikan akses masuk ke Rakhine untuk melihat langsung akar konflik sesungguhnya. Bantuan-bantuan kemanusiaan dari Indonesia juga dapat diterima dengan baik oleh Myanmar,” jelasnya.
Mahmudin juga meminta kepada Prabowo agar lebih arif dalam bersikap serta melakukan kerja nyata untuk mengedepankan kerja-kerjaa kemanusiaan dalam membantu etnis Rohingya.
“Lebih baik berpidato mengajak peserta aksi bekerja kongkrit untuk menolong etnis Rohingya dan turut serta menciptakan perdamaian di sana,” sindirnya.
(Muspri-www.harianindo.com)