Singapura – Halimah Yacob kini telah secara resmi menjabat sebagai Presiden Singapura usai pelantikannya pada hari rabu (13/09/2017) kemarin. Sayangnya baru sehari dilantik menjadi Presiden Singapura, sosok Halimah sudah mendapatkan sejumlah kritikan pedas dari penduduk setempat.
Banyak masyarakat Singapura yang menilai bahwa alasan pengangakatan Halimah tidak mencerminkan demokrasi. Rata-rata yang melontarkan kritik berasal dari etnis mayoritas China.
Dikutip dari laman The Guardian, Jumat (15/09/2017), kritik tersebut mulai tersebut di dunia maya dan jejaring media sosial sejak kemarin. Dimata penduduk, pengangkatan Halimah sebagai presiden Singapura tanpa pemilihan tidak bisa di terima. Pada kenyataannya pemerintah Singapura yang otoriter dan dikuasai kelompok politik tertentu memang bsia bertindak sesuka hati.
“Terpilih tanpa pemilihan. Lelucon,” kata seorang Warga Singapura yang bernama Pat Eng dalam media sosial Facebook.
“Mulai saat ini saya akan memanggilnya Presiden Dipilih,” tulis warga Singapura yang bernama Joel Kong.
Di media sosial Twitter pun tengah ramai kritikan terhadap Halimah dengan tagar #NotMyPresident.
Baca juga : Halimah Menjadi Presiden Perempuan Muslim Pertama di Singapura
Halimah tadinya merupakan juru bicara parlemen Singapura yang berasal dari etnis minoritas muslim Melayu. Pemerintah memutuskan untuk tidak menggelar pemilihan karena dua lawannya, yaitu Saleh Marican dan Farid Khan, dianggap tidak memenuhi syarat.
Alasan utamanya adalah karena kekayaan mereka dalam perusahaan masing-masing kurang dari SGD 500 juta. Sedangkan Halimah meski bukan pengusaha, dia pernah menjabat sejumlah posisi di pemerintahan dan dianggap cakap dan layak menduduki kursi presiden.
Walau mendapatkan beragam kritikan dari berbaga sisi, nampaknya hal itu tak membuat Halimah bergeming. Ia yang dulunya pernah menjadi pedagang nasi Padang di kaki lima tetap sabar menghadapi semuanya.
“Saya berjanji akan melakukan apapun yang saya mampu untuk melayani rakyat Singapura. Dan hal itu tidak akan berubah walah digelar pemilihan atau tidak,” tegasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)