Jakarta – Penyakit Alzheimer biasa dialami oleh orang lanjut usia. Namun demikian, penyakit yang menyerang syaraf ini ternyata bisa dipicu oleh kebiasaan dan posisi tidur yang dilakukan seseorang semenjak masih muda.
Sebuah studi mengatakan bahwa posisi telentang dan tengkurap bisa meningkatkan resiko terjadinya penyakit Alzheimer dan Parkinson. Hasil penelitian tersebut telah dirilis di Journal of Neuroscience.
Dijelaskan bahwa studi yang menggunakan teknologi MRI tersebut mempelajari jalur glymphatic yang ada di otak. Pada posisi tidur menyamping, sistem pada jalur tersebut terlihat berjalan dengan lancar dan efisien. Namun, ketika posisi berubah menjadi telentang atau tengkurap, akan terbentuk semacam plak pada sistem tersebut.
“Saat menyamping, protein beta-amyloid, protein yang membentuk plak yang terkait dengan penyakit Alzheimer ini tidak berfungsi sehingga para peneliti percaya posisi tidur bisa menurunkan risiko penyakit saraf,” demikian yang tertulis dalam studi tersebut.
Selain posisi tidur, pemakaian bantal juga berperan besar dalam kesehatan anda. Tidur menyamping saja belum cukup. Anda juga harus menggunakan bantal yang ideal agar tulang belakang dan leher anda tetap sejajar dan tidak mengalami ketegangan.
“Tujuan utama penggunaan bantal adalah untuk menyelaraskan tulang belakang hingga leher sehingga tidak ada fleksi atau ketegangan leher saat tidur,” ujar Michael Breus, penulis buku “The Sleep Doctor’s Diet Plan”.
Breus melanjukan, bantal yang ideal adalah bantal yang bisa mengisi ruang kosong di antara bahu dan kepala, ketika anda tidur menyamping. Dengan bantal yang ideal, kepala anda tidak menjadi terlalu miring ke bawah atau terlalu ke atas. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)