Jakarta – Sejumlah organisasi berencana menggelar aksi demonstrasi yang disebut dengan Aksi Bela Muslim Rohingya dalam bentuk Gerakan Sejuta Umat Muslim Mengepung Candi Borobudur pada hari kamis (08/09/2017) besok.
Tujuan dari aksi tersebut digelar untuk mendorong penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar. Dilansir dari laman VIVA, diklaim sudah ada 97 organisasi yang akan bergabung dalam aksi itu. Salah satu organisasi tersebut adalah Front Jihad Islam (FJI).
Organisasi sempalan Front Pembela Islam yang bermarkas di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diminta untuk tak bertingkah maam-macam sehingga mau berunjuk rasa solidaritas untuk etnis muslim Rohingya.
Tak hanya itu, FJI juga diketahui sudah membuka posko relawan yang akan diberangkatkan untuk mati syahid ke Myanmar.
Bupati Suharsono sebagai pemangku wilayah Bantul menyarankan kepada FJI untuk mengurungkan niatnya yang akan berdemonstrasi di Borobudur yang merupakan objek vital nasional.
Baca juga : Pendemo Aksi Bela Rohingya Juga Menyentil PBB
“Wis, ndak usah neko-neko (sudahlah, tidak perlu bertingkah aneh-aneh, red). Lebih baik berdoa di masjid-mamsjid atau menggalang dana atau bantuan untuk Rohingya,” kata Bupati, Rabu (06/09/2017).
Bupati juga telah melarang rencana aksi mengepung Candi Borobudur dan akan menindak tegas siapa saja yang tetap nekat untuk berunjuk rasa di tempat ibadah umat Buddha terbesar di Indonesia.
Demonstrasi untuk menyampaikan aspirasi memang tak dilarang, bahkan dilindungi undang-undang, tetapi tak tepat juga kalau berunjuk rasa di Candi Borobudur.
Suharsono pun mengaku siap untuk melakukan komunikasi dengan ormas-ormas Islam yang akan berdemo di Borobudur.
“Kalau untuk kebaikan bersama, jalan apa pun akan saya tempuh,” tegasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)