Semarang – Polisi mendalami adanya penyebaran foto hoaks korban konflik etnis muslim Rohingya di Myanmar oleh pengguna jejaring sosial di Tanah Air. Pendalaman itu dilakukan untuk meminimalisasi potensi ketegangan di masyarakat.
Asisten Operasional (Asop) Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi M. Iriawan mengatakan, fenomena beredarnya foto-foto hoaks terkait etnis Rohingya di medsos menjadi perhatian polisi. Hal itu bisa mengancam stabilitas nasional.
“Jadi di medsos itu tidak semua yang ditampilkan semuanya itu benar. Ada hoaks-nya begitu. Kita tahulah arahnya ke mana untuk mengganggu stabilitas Kamtibmas di Indonesia, ” kata Iriawan di Mapolda Jateng pada Selasa petang (5/9/2017).
Dia menyebut tim cyber Mabes Polri masih terus mendalami terkait penyebaran foto-foto hoaks tersebut. Terlebih baru-baru ini pihaknya berhasil mengungkap kelompok Saracen yang menjual konten fitnah di jejaring sosial.
“Foto-foto hoaks itu masih kita dalami oleh tim cyber. Setelah Saracen kita ungkap tentunya ada kelompok lain yang melakukan ini,” ujar dia.
Dari penyelidikan awal, lanjut Iriawan, pola-pola terkait penyebaran foto hoaks etnis Rohingya itu telah diketahui. Bahkan sejumlah posting-an yang memicu ketegangan juga telah diidentifikasi polisi.
“Seperti ada gambar (hoaks) biksu dengan orang terbakar itu di Kongo kejadiannya. Ada biksu dan mayat ratusan itu juga hoaks (kejadiannya) di Jepang waktu tsunami. Itu sudah bisa kita identifikasi,” tutur mantan Kapolda Metro Jaya ini. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)