Semarang – Rencana aksi massa Bela Rohingya yang akan digelar pada Jumat (8/9/2017) di Candi Borobudur membuat para petinggi polisi berkumpul untuk membicarakan langkah pencegahan dan pengamanan yang akan dilakukan.
Pada Kamis (7/9/2017) hingga Sabtu (9/9/2017) nanti kawasan Jawa Tengah akan dinyatakan Siaga 1 menyusul rencana Aksi Bela Rohingya.
Sebanyak 22 SSK atau sekitar 2.200 personel polisi ditambah dengan 3 SSK (300 personel) dari TNI akan disiagakan secara berlapis guna menjaga agar Candi Borobudur tetap steril dari aksi massa.
Beberapa petinggi Polri hadir untuk membicarakan hal ini di aula kantor Ditlantas Polda Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang. Mereka adalah Asops Kapolri Irjen Pol M Iriawan, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad, dan Wakapolda Jatim Brigjen Pol Awan Samodra.
Menurut Irjen Pol M Iriawan, sesuai dengan dengan Undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum tidak diperbolehkan melakukan aksi di kawasan Candi Borobudur.
“Kedua, kasatwil masing-masing menyampaikan kepada kelompok dan ormas tertentu yang akan berangkat ke Borobudur untuk bisa urungkan niatnya. Silakan aksi di masing-masing daerah secara damai. Mari support saudara kita di Rohingya dengan berikan bantuan. Kami pastikan kegiatan di Borobudur tidak dilaksanakan,” kata Iriawan, Selasa (5/9/2017) malam.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono menambahkan, penjagaan terhadap kawasan Candi Borobudur akan dilakukan secara berlapis.
“Polda Jateng akan siaga 1 hari Kamis, Jumat, Sabtu. 3 hari. Tidak akan ada (unjuk rasa) yang bisa masuk ring 1, kawasan candi Borbudur steril. Pengamanan ring 2 dan ring 3 perbatasan daerah, kita sekat,” tegas Condro.
“Saat ini Polda Jawa Tengah akan menyiapkan kekuatan 22 SSK. Dengan tambahan dari teman-teman TNI 3 SSK. Jadi sekitar 25 SSK,” tambah Condro.
(samsul arifin – www.harianindo.com)