Jakarta – Anak-anak yang bersekolah biasanya identik dengan menggunakan pakaian seragam sekolah yang biasanya diberatkan pembeliannya kepada orang tua siswa. Salah satu tujuan dari sekolah juga untuk menunjukkan ciri khas siswa tersebut berasal dari sekolah mana.
Tak terkecuali bagi anak-anak yang bersekolah di Taman Anak-Anak (TK). Para orang tua siswa biasanya diberatkan untuk membeli seragam sekolah sejak pertama kali mendaftar untuk masuk ke sekolah tersebut.
Rupanya hal itu pula yang menginspirasi para bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk mulai menerapkan seragam bagi para siswanya agar menunjukkan ciri khas dari sekolah Paud tersebut.
Mendengar kabar itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy angkat bicara. Muhadjir menghimbau agar penyedia dan pengelola PAUD tidak memungut uang seragam. Menurutnya, anak Paud tidak perlu menggunakan seragam layaknya murid SD, SMP dan SMA.
“Buat apa diada-adain yang tidak perlu. Anak Paud lebih semangat kalau pakai baju bebas. Kalau baju seragam mereka menjadi tidak leluasa,” kata Muhadjir di Jakarta, Minggu (03/09/2017).
Baca juga : Seorang Murid Ponpes Meninggal Akibat Dikeroyok
Menurutnya, seragam bagi anak Paud juga akan menambah beban pengeluaran orang tuanya. Muhadjir juga menghimbau kepada para guru maupun orang tua murid tidak menganggap anak nakal di Paud merupakan sebuah kekurangan.
Meneri asal Muhammadiyah itu mengatakan bahwa anak-anak Paud biasanya lebih hiperaktif.
“Jangan pernah ditegur dengan keras, mereka bukan nakal. Gurunya yang harus pintar mengarahkan anak didiknya,” jelasnya.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu lantas mencontohkan anak yang tidak jago pelajaran matematika tidak serta merta dianggap anak bodoh. Pasalnya bisa saja dia anak yang tidak jago dalam matematika akan tetapi punya keahlian dalam bidang lain seperti olahraga, musik, menulis, dan lain-lain.
(Muspri-www.harianindo.com)