Nevada – Amerika Serikat diam-diam sudah melakukan dua kali uji coba meledakkan bom nuklir tipe B61-12 yang diklaim paling berbahaya yang pernah dibuat. Kedua uji coba bom nuklir itu dilakukan tahun ini pada bulan Maret dan Agustus.
Bom nuklir B61-12 atau bom gravitasi menimbulkan bahaya yang unik bukan karena kekuatannya yang setara 50 ribu kilo ton TNT, namun karena keakuratannya di ketinggian 90 kaki.
Sebagaimana diberitakan Russia Today pada Kamis (31/8/ 2017), Amerika Serikat mengumumkan keberhasilan uji coba bom nuklir gravitasi B61-12 di Nevada.
Uji coba bom nuklir itu tanpa mengikutkan hulu ledak nuklirnya.” Sebab tujuan uji coba ini adalah kemampuan penerbangan begitu juga kemampuan pesawat untuk membawa senjata ini,” ujar Badan Keamanan Nuklir Nasional Amerika Serikat (NNSA) dalam pernyataannya seperti dikutip dari Russia Today.
Baca juga: Duterte Segera Kirim Angkatan Udara ke Marawi
Menurut NNSA, mengutip Daily Mail.co.uk, 29 Agustus 2017, bom nuklir B61-12 menggantikan bom versi lama, B61 dalam persenjataan nuklir negara itu.
Sementara itu, dalam uji coba, bom nuklir B61-12 diangkut oleh pesawat tempur F-15E dari pangkalan angkatan udara Nellis ke gurun pasir di Nevada pada akhir Maret dan 8 Agustus lalu. Bom mendarat di kawasan danau kering di Tonopah Test Range, Nevada. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)