Jakarta – Media sosial dihebohkan dengan peristiwa alam yang terjadi di wilayah Tebet, tepatnya di Jalan Tebet Barat Dalam I, Jakarta Selatan.
Hujan yang kabarnya turun selama enam jam hanya membasahi satu rumah saja sedangkan rumah-rumah lain di sekelilingnya kering.
Terkait peristiwa ini, Kepala Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Djatmiko mengatakan, fenomena alam seperti itu bisa saja terjadi bila syarat parameter cuacanya terpenuhi.
“Penguapan, suhu, kelembapan, arah kecepatan angin, dan awannya. Kalau di musim kemarau tidak ada awan sama sekali, istilahnya cerah,” tuturnya, Senin (28/8/2017).
Menurut Hary, fenomena itu biasanya muncul pada siang hari di atas pukul 12.00 atau menjelang malam sebelum pukul 06.00, dan tidak terlalu lama durasinya.
Menurutnya, beberapa hari belakangan ini kondisi di Jakarta berangin kencang. Di atas rata-rata. Kondisi ini membuat potensi pembentukan dan pertumbuhan awan hujan sangat kecil.
“Dibuyarkan angin kencang,” tuturnya.
“Parameter cuaca, angin kencang, syaratnya tidak terpenuhi. Kemungkinan kecil sekali kalau kejadian sifatnya alami,” ungkapnya.
Pihak BMKG tidak akan melakukan pengecekan ke lokasi karena hujan juga sudah berhenti.
“Ini sudah enggak ada, apa yang diklarifikasi. Sekeliling seperti apa enggak bisa dianalisis,” tandasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)