Washington ā Di tengah memanasnya hubungan antara Amerika Serikat dan Korea Utara dalam minggu-minggu terakhir, pemerintah Pyongyang justru memutuskan untuk meluncurkan kembali rudal balistiknya.
Peluncuran rudal ini juga bersamaan dengan dilakukannya latian militer bersama antara Amerika Serikat dan Korea Selatan yang dianggap sebagai aksi provokatif oleh Korea Utara.
Dilansir oleh kantor berita AFP, Sabtu (26/8/2017), Juru bicara Komando Pasifik Amerika Serikat Dave Benham mengatakan bahwa tiga rudal jarak pendek yang diluncurkan Korea Utara mengalami kegagalan.
Rudal pertama dan rudal ketiga yang ditembakkan, gagal di udara. Sedangkan rudal kedua langsung meledak setelah diluncurkan.
Benham juga menegaskan, rudal-rudal tersebut tidak menjadi ancaman bagi Amerika Serikat maupun Guam, wilayah AS di Pasifik.
Pemerintah Jepang, melalui juru bicaranya, Yoshihide Suga, mengatakan bahwa tidak ada rudal dari Korea Utara yang jatuh di wilayah Jepang.
“Kami mengkonfirmasi bahwa tak ada rudal balistik yang jatuh di wilayah negara kami atau EEZ (Zona Ekonomi Eksklusif),” ujarnya kepada para wartawan.
“Kami mengkonfirmasi bahwa tak ada dampak langsung bagi keamanan negara kami. Perdana Menteri kami menyatakan kami harus tetap siaga tinggi dan melakukan yang terbaik untuk merespons situasi apapun guna melindungi nyawa rakyat kami dan properti,” imbuhnya.
(samsul arifin ā www.harianindo.com)