Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan keprihatinannya atas tertangkapnya Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan pada Rabu (23/8/2017) malam.
“Hari ini tentu rekan media ingin mengetahui apa yang terjadi tadi malam, dan tadi malam ada suatu OTT dan untuk itu saya merasa prihatin. Untuk itu saya mengucapkan maaf sedalam-dalamnya kepada masyarakat,” ujar Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers, Kamis (24/8/2017).
Namun demikian, Budi Karya juga memberikan apresiasi terhadap kinerja KPK yang berhasil melakukan OTT.
“Saya juga menjunjung dan apresisasi kegiatan KPK yang berhasil lakukan OTT. Namun demikian, sampai saat ini belum ada pengumuman resmi. Saya belum bisa menyampaikan penjelasan terkait dengan kejadian itu sendiri,” jelasnya.
“Saya sampaikan minta maaf secara pribadi dan kelembagaan, kami sampaikan permohonan maaf dan apresiasi terhadap KPK. Semoga kami tetap bisa melakukan apa yang bisa jadi program pemerintah untuk pemberantasan korupsi,” tambahnya.
Budi juga mengaku berencana akan melapor ke Presiden Joko Widodo terkait hal ini, dan akan melakukan pendampingan melalui biro hukum dan kuasa hukum.
“Selain itu, kami juga hari ini akan kirim surat ke Presiden atas insiden ini dan menyampaikan surat resmi ke KPK untuk melakukan pendampingan. Baik kasus ini maupun hal lain, agar kejadian ini tidak terjadi lagi,” kata Budi.
(samsul arifin – www.harianindo.com)