Jakarta – Suasana di kawasan Kota Tua kini tak seindah dulu saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, kawasan Kota Tua masih terlihat rapi, bersih dan steril dari para pedangang kali lima (PKL) ataupun para parkir liar.
Namun kini kawasan Kota Tua tak begitu. Kota Tua kini terlihat renta dengan suasana semrawut luar biasa. Terlebih lagi bila malam hari tiba.
Para pedagang kaki lima (PKL) bertaburan bak cendawan di musim hujan. Mereka bukan hanya memadati sekitaran kawasan Kota Tua saja, bahkan mereka juga menggelar lapak di atas trotoar.
Jalan Lada, Jalan Bank, Jalan Kali Besar Barat, dan Jalan kunir di penuhi dengan berbagai jenis dagangan yang lengkap tersedia. Mulai dari makanan, minuman, rokok, aksesoris, mainan, baju, hingga jasa pembuatan tato.
Tak hanya itu, di trotoar Museum Fatahillah di Jalan Lada bahkan sulit ditembus pengunjung berjalan kaki karena di penuhi dengan barang dagangan. Hal itu pula yang dikeluhkan oleh para pengunjung alias wisatawan di kawasan Kota Tua.
Baca juga : Pelanggar Trotoar di Jakarta Bisa Dicabut KJP dan BPJS-nya
“Bagi saya enggak apa-apa mereka berjualan asalkan bukan di area pejalan kaki. Sekarang ini trotoar sudah menjadi milik mereka (pedagang, red). Dimana-mana tempat berdagang,” kisah Ahsan (22), salah satu pengunjung Kota Tua, Sabutu (19/08/2017).
Beralihnya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta cukup terasa. Sejumlah oknum langsung membuka trotoar Jalan Kunir sebagai tempat parkir sepeda motor. Pengunjung pun lebih memilih parkir di trotoar Jalan Kunir daripada di Jalan Cengkeh.
“Parkir di sini (Jalan Kunir, red) lebih dekat ke Kota Tua. Rasanya lebih aman karena ramai daripada di Jalan Cengkeh yang sepi,” kilah Dian (28), salah satu pengunjung Kota Tua.
(Muspri-www.harianindo.com)