Jakarta – Menjadi seorang ibu tentu menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya. Tak sedikit ibu yang khawatir akan kurangnya kebutuhan gizi sang bayi, namun jika memberikan susu formula pun ibu akan merasa tetap khawatir apakah itu baik bagi kesehatan bayi.
Lalu bagaimana sebaiknya? Kapan anak seharusnya bisa diberikan susu formula?
Tak perlu khawatir lagi, Dr Ariani Dewi Widodo SpA(K) akan memberikan solusi buat ibu.
Ariani menjelaskan, bila ASI dirasa sudah cukup, maka anak tidak perlu diberi tambahan susu formula. Standar emas ASI, kata Ariani, memang harus diberikan hingga anak usia dua tahun. Sedangkan makanan pendamping ASI (MPASI) bisa diberikan setelah anak berusia enam bulan.
Menurutnya, pemberian susu formula tergantung dari kondisi kecukupan ASI. Untuk anak dibawah enam bulan, Ariani mencontohkan kecukupan ASI dapat dilihat saat anak buang air. Jika anak ganti pampers enam sampai delapan kali sehari, artinya pipis cukup, berat badan sesuai yang diharapkan, itu menandakan ASI cukup.
Bila anak usia di atas enam bulan mengalami masalah berat badan, maka yang harus diperbaiki adalah MPASI. Kadang-kadang ibu-ibu suka mengatakan, ‘kayaknya kurus nih, anak suruh tambah susu’. Padahal bukan di situ kuncinya. Sebisa mungkin diberikan MPASI, kalau tidak bisa, baru ditambah (susu). Tapi orangtua perlu konsultasi dulu.
Jika memang harus diberikan susu formula, maka orangtua perlu memperhatikan kategori susu sesuai usia. Bila usia anak enam bulan, maka diberikan susu khusus 6-12 bulan.
Baca juga: Carissa Putri Telah Membuktikan Manfaat ASI
Susu yang dikonsumsi anak pun tidak sembarangan, harus berupa susu formula biasa. Sebab, anak dengan usia dibawah satu tahun belum boleh untuk mengkonsumsi susu dengan UHT dan pasteurisasi. (Rere – www.harianindo.com)