Jerusalem – Pemerintah Yordania dan Turki melayangkan kecaman kepada Isreal. Hal tersebut terkait tindakan negara tersebut yang mengubah status quo di Masjid Al-Aqsha.
Sebagaimana diberitakan Petra pada Selasa (22/8/2017), Raja Yordania Abdullah II telah melakukan komunikasi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Hal tersebut dilakukan saat keduanya bertemu di Ibu Kota Yordania, Amman.
Dalam pertemuan itu, mereka mendiskusikan beberapa masalah regional. Tidak terkecuali masalah Palestina dan situasi di sana.
Keduanya pun bersepakat bahwa penyelesaian masalah Palestina merupakan kunci bagi Timur Tengah. Mereka pun berencana bakal menyelenggarakan pembicaraan perdamaian secara sungguh-sungguh. Hal tersebut pun dinilai efektif untuk pembentukan Negara Palestina Merdeka dengan dasar penyelesaian dua-negara.
Keduanya mengatakan setiap pembicaraan perdamaian mesti sejalan dengan Gagasan Perdamaian Arab 2002. Selain itu, negara Palestina pada masa depan mesti berada pada perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya.
Baca juga: Big Ben Akhirnya Tidak Akan Berdentang Selama Empat Tahun
Mereka juga memperingatkan Israel agar tidak mengubah status quo di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsha, dan mengecam semua tindakan sepihak Israel berkaitan dengan itu.
Presiden Turki juga menyampaikan penghargaan atas upaya Yordania dalam melindungi tempat suci di Yerusalem. Ia menegaskan bahwa Jordania serta Turki akan terus bekerja sama secara erat guna mencegah pelanggaran Israel di Masjid Al-Aqsha. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)