Moskow – Gencatan senjata di tiga provinsi Suriah terjadi selama 24 jam belakangan. Namun, hal tersebut diwarnai pelanggaran. Nah, otoritas Rusia pun telah mencatat ada enam pelanggaran yang dilakukan. Hal tersebut diungkapkan Kementerian Pertahanan Rusia.
Menurut pihaknya, pelanggaran tersebut berlangsung Provinsi Aleppo (satu), Hama (empat) dan Latakia (satu). Selain itu, Pihak Turki telah mendapat informasi adanya empat kasus pelanggaran gencatan senjata di Provinsi Damaskus.
Dua negara tersebut memang ditunjuk sebagai penjamin gencatan senjata di seluruh Suriah. Hal tersebut pun telah berlaku sejak 30 Desember 2016. Sejauh ini, sekitar 2.202 daerah telah meneken kesepakatan perujukan.
Menurut buletin tersebut, seperti dilansir dalam laman Xinhua, Senin siang, situasi di wilayah penurunan ketegangan terus dinilai sebagai stabil. Pada 4 Mei, para penengah Rusia, Iran dan Turki bagi pembicaraan perdamaian Astana bagi penyelesaian politk krisis Suriah menandatangani memorandum mengenai pembentukan empat zona penurunan ketegangan di Suriah.
Baca juga: Hapus Nama Israel dari Peta, Media Australia Ini Tuai Kecaman dari Aktivis Zionis
Semua zona itu dijamin bebas dari pertempuran dan serangan udara selama enam bulan. Kesepakatan tersebut berlaku pada 6 Mei. Pada awal Agustus, zona ketiga penurunan ketegangan dengan penduduk lebih dari 147 ribu orang di Suriah mulai berfungsi berdasarkan kesepakatan yang dicapai antara militer Rusia dan oposisi moderat Suriah.