Jakarta – Jika bagi sebagaian besar orang sibuk membeli pakaian agar membuatnya terlihat menawan, berbeda dengan kaum naturis, mereka lebih memilih untuk telanjang dalam kesehariannya.
Kaum naturis sendiri merupakan manusia yang percaya pada ketelanjangan, dan mereka akan merasa lebih nyaman jika dalam kondisi tidak mengenakan busana sehelaipun ditubuhnya.
Aditya, salah seorang pria yang memutuskan untuk menjadi naturis sejak tahun 2007. Ia mengaku, ia sangat suka dirinya ketika sedang telanjang. Ditambah lagi, ia sering membaca-baca situs yang memuat kaum naturis di internet dan menjadi semakin terobsesi.
Menurutnya, dengan menjadi seorang naturism aka ia bisa berhemat soal pakaian. Dalam sepekan, cucian baju kotornya juga minimal. Hanya 15 potong, sudah termasuk pakaian dalam.
Meski mendapatkan kecaman social dari masyarakat sekitar, ia mengaku tidak perduli. Ia merasa masyrakat sudah salah paham terkait sikapnya yang menyukai telanjang.
Menurutnya, selama ini masyarakat hanya salah kaprah menganggap bahwa kaum naturis berkaitan dengan seks dan erotisme. Masyarakat selalu menginterpretasikan telanjang itu kaitannya dengan seks. Telanjang ramai-ramai pasti pesta seks. Padahal, tidak sama sekali.
Menurut kepercayaan kaum naturis, dengan bertelanjang justru akan menampakkan diri apa adanya. Yang gemuk, buncit, penisnya pendek atau panjang, payudaranya besar atau kecil, atau ada tanda lahir, semua kelihatan. Kenapa harus ditutup-tutupi seperti sebagian besar orang. Dengan begitu, ia merasa lebih menerima diri sendiri dan respek terhadap diri orang lain. (Rere – www.harianindo.com)