Jakarta – Mengungkapkan isi hati dan pikiran sering kita selurkan melalui tweet – tweet di akun media social Twitter. Tapi tahukah anda? Tweet yang kita tulis di Twitter ternyata dapat memprediksi kesehatan kita.
Studi dari University of Pennsylvania yang terdapat dalam jurnal Psychological Science menyebutkan, kebiasaan kita dalam menuliskan isi tweet dapat dipakai sebagai prediksi risiko penyakit jantung koroner.
Johannes Eichstaedt, ketua peneliti tersebut menjelaskan, semakin negatif isi tweet Anda atau bernada kemarahan dan kecemasan, maka makin besar pula risiko Anda menderita penyakit jantung koroner. Sementara orang yang sering nge-tweet bernada santai dan bahagia memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit ini.
Johannes menambahkan, tweet itu sendiri mewakili perasaan atau emosi dalam diri. Jadi, bukan Twitter itu sendiri yang meningkatkan faktor risiko penyakit jantung, namun konten yang ditampilkan oleh penggunanya.
Pada umumnya, beberapa penelitian sebelumnya juga menjelaskan bahwa sifat pemarah terkait erat dengan penyakit jantung. Tentu saja orang yang tak bisa mengontrol emosinya, meledak-ledak, dan suka mengintimidasi orang lain, akan berdampak buruk bagi kesehatan jantungnya.
Baca juga: Dinyatakan Meninggal, Johannes Marliem Masih Bisa Twitteran ?
Sehingga, emosi negatif tersebut akan meningkatkan hormon stres dan jantung berdetak lebih keras. Jika sudah begini maka tekanan darah juga lebih mudah naik. (Rere -www.harianindo.com)