Harian IndoJakarta – Umumnya, anak akan mengalami kejadian sampingan setelah diimunisasi dengan vaksin, termasuk dalam Imunisasi Measles Rubella (MR).
Kejadian sampingan yang biasanya dialami anak berupa demam, ruam, hingga kejang.
Menurut perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia Dr dr Hindra Irawan Satari SpA(K), masyarakat tidak perlu khawatir dengan efek samping dari Imunisasi MR.
“Efeknya demam ringan pada campak dari 13 juta anak, misalnya 5% demam pada 7-12 hari. Nyeri ringan terjadi dalam 24 jam di tempat suntikan. Kalau ruam 2% biasanya juga timbul 7-12 hari. Ada juga efek kejang tapi karena riwayat keluarganya,” kata dr Hindra saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2017).
dr Hindra menjelaskan, efek samping samping yang terjadi adalah wajar karena vaksin MR sendiri merupakan virus yang dilemahkan yang tentu saja akan dianggap ‘benda asing’ oleh tubuh dan menimbulkan reaksi. Namun demikian, dosis vaksin yang diberikan pada anak telah disesuaikan.
“Vaksin yang diberikan kepada anak kita adalah virus yang dilemahkan. Jadi seperti memberi bibit penyakit yang dilemahkan, sehingga ada reaksi oleh tubuh yang menimbulkan gejala ringan,” jelasnya.
Namun, kejadian ikutan pasca vaksin tersebut tergolong jarang terjadi. Laporan di lapangan hingga saat ini, efek dari vaksin MR hanya dialami oleh sebagian anak saja.
Karena itu, dr Hindra kembali menegaskan pentingnya Imunisasi MR ini sehingga para orang tua tidak perlu merasa khawatir.
“Kita ingin sekali Indonesia bebas tuli, buta, jantung bocor dari dampak campak dan rubella ini tahun 2030. Karena itu, masyarakat jangan ragu untuk memberikan vaksin kepada anaknya. Ini sudah terbukti aman kok,” simpul dr Hindra.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
