Cisauk – Bahan bakar menjadi kebutuhan primer bagi para pengguna kendaraan bermotor. Terlepas dari hari aktif kerja atau libur, setiap orang pasti mengantre di SPBU untuk mendapatkan Premium, Pertalite, Pertamax, bahkan Solar.
Namun, hati-hati. Ada beberapa oknum nakal yang diduga memainkan penjualan bahan bakar tersebut. Misalnya, yang dialami user Facebook bernama Panji Aribowo. Dia merasa ditipu saat membeli Pertalite dan Pertamax di SPBU 34-15311 Cisauk. Ungkapan kekesalannya pun diunggah ke Facebook.
”Pertalite dan Pertamax warnanya sama?” tulisnya sebagaimana pantauan pada Selasa (15/8/2017).
Lantas, Panji pun menceritakan awal kejadian tersebut. Saat itu, dia diminta orang tuanya untuk membeli bahan bakar jenis tersebut. Awalnya, dia tidak curiga saat petugas SPBU menuangkan bahan bakar dari nozzel ke derijen. Namun, kecurigaan pun muncul saat Pertalite dan Pertamax tersebut dituangkan ke dalam botol kaca bening.
Saat itu, sang ibu menanyakan kepada Panji apakah dia benar telah membeli Pertalite dan Pertamax. Sebab, warna Pertamax tidak berbeda dengan Pertalite. ”A’, ini mah Pertalite,” kata ibu Panji.
Karena curiga, Panji pun segera mengambil tindakan. Dia pun kembali ke SPBU tersebut. ”Penasaran, saya kembali ke SPBU tersebut untuk menkonfirmasi kebenarannya. Mungkin, si tukang bbm salah nozzle. Sambil bawa uang Rp 20 ribu dan saya membawa 2 botol kaca, langsung menuju kembali ke SPBU tersebut dan mengisi Pertalite dan Pertamax ke masing2 botol. Hasilnya, memang sama warnanya,” tulisnya.
Karena itu, dia segera melapor ke kantor SPBU. Namun, Panji mendapat jawaban yang kurang memuaskan. Setelah diancam akan melapor ke Pertamina Pusat, pihak SPBU tersebut menyatakan bakal mengganti bahan bakar yang telah dibeli Panji.
”Pihak spbu tiba-tiba mengatakan untuk kembali besok dengan menukar Pertamax yang sudah saya beli senilai Rp 300 ribu tersebut dengan yg Pertamax baru. Sebab, menurut pihak SPBU, besok akan ada loading Pertamax baru,” tambahnya.
”Kalau memang SPBU ini salah, waduh, berapa banyak orang yang sudah dirugikan. Dan, kalau memang SPBU ini melakukan kecurangan tersebut, sangat disayangkan SPBU ini akan ditutup Pertamina Pusat,” tutupnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)