Pyongyang – Korea Utara memang memiliki peluru kendali yang siap ditembakkan kapan saja. Namun, berdasar informasi, teknologi rudal tersebut belum. Mereka pun diprediksi memerlukan waktu satu hingga dua tahun lagi untuk penyempurnaan.
Memang, negara tersebut dapat mengecilkan hulu ledak nuklir dengan cepat nan canggih. Namun, hal tersebut belum bisa dikatakan sempurna. Hal tersebut diungkapkan Wakil Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Choo-suk sebagaimana diberitakan Reuters pada Selasa (15/8/2017).
Pekan lalu, Korea Utara memang melayangkan ancaman bakal mekluncurkan empat rudal jarak menengah ke Guam. Memang, Korea Utara sedikit lagi bakal memperoleh tujuannya. Yakni, meletakkan seluruh daratan Amerika Serikat di dalam jangkauan senjata nuklirnya. Hal tersebut pun menimbulkan ketegangan beberapa bulan belakangan ini.
“Baik Amerika Serikat maupun Korea Selatan tidak percaya Korea Utara telah memiliki teknologi yang paripurna dalam soal rekayasa bahan baku (nuklir),” kata Suh Choo-suk dalam pidato televisi untuk acara Korea Broadcasting System.
“Kami tidak menganggap mereka telah mencapai titik itu tetapi memang benar mereka sedang mendekati titik itu. Kami tidak dapat menunjukkan kapan waktu persisnya, namun perlu waktu paling tidak satu sampai dua tahun lagi,” kata dia.
Suh menjelaskan, Korea Utara mungkin besar terus melakukan provokasi terkait uji coba nuklir. Namun, mereka tidak melihat risiko akan terlibat dalam konflik militer secara nyata.
Baca juga: Kim Jong-un Dikabarkan Tunda Peluncuran Rudal ke Guam
Sementara itu, Direktur CIA Mike Pompeo punya pandangan sama bahwa Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mungkin akan terus mengujicoba sistem persenjataannya.
“Saya yakin sekali bahwa dia akan terus berusaha mengembangkan program peluru kendalinya, jadi saya tak kaget jika nanti ada uji coba peluru kendali lagi,” kata dia sebagaimana diberitakan Fox News Sunday pada Selasa (15/8/2017). (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)