Bos First Travel Diminta Tidak Lari dari Tanggung Jawab

Jakarta – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan First Travel untuk tetap memenuhi kewajibannya kepada para calon jemaah umroh yang telah menyetor uang kepada First Travel.

“Yang harus dilakukan First Travel adalah bagaimana sesegera mungkin melakukan rescheduling terhadap mereka yang belum berangkat,” kata Lukman Hakim Saifuddin usai memberi sambutan di Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2017).

Pencabutan izin First Travel dinilainya tidak lantas ikut menghilangkan kewajiban yang masih harus diselesaikan terhadap para jemaah.

Selain memberangkatkan jemaah umroh, First Travel juga diharuskan mengembalikan uang para calon jemaah yang sudah tidak menginginkan umroh melalui First Travel.

“Dan yang kedua refund bagi jemah yang tidak lagi menghendaki umrah,” tandas Lukman.

Seperti diketahui, First Travel dilaporkan ke polisi karena diduga telah melakukan tindak penipuan oleh para agen dan jemaah umroh karena tidak juga memberangkatkan mereka hingga dua tahun meski mereka telah membayar lunas.

Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul, pemilik First Travel, Andika Surrachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan, dilaporkan ke Bareskrim Polri pada Jumat (4/8/2017).

Polisi lantas menangkap Andika dan Anniesa di kompleks perkantoran Kementerian Agama RI pada Rabu (8/8/2017) pukul 14.00 WIB.

Andika dan Anniesa dijerat Pasal 55 jo Pasal 378 dan Pasal 372 KUHP, serta UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Selain itu, mereka juga diusut terkait dugaan adanya Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
(samsul arifin – www.harianindo.com)