Surabaya – Beberapa waktu belakangan muncul wacana bahwa akan diadakannya pembangunan gedung baru parlemen serta apartemen untuk anggota DPR RI. Mendengar kabar tersebut, Ketua umum PPP Romahurmuziy alias Romi angkat bicara.
Romi menilai wacana tersebut masih diperlukan untuk saat ini. Pasalnya masih ada gedung yang masih belum optimal pemakaiannya.
“Soal gedung dan lain-lain biar nanti saja. Kalau sekarang dicukupkan dulu dengan gedung yang sudah ada, karena banyak juga gedung yang tidak terlalu optimal penggunaannya,” Ujar Romi di Surabaya, Senin (14/08/2017).
Romi yang juga merupakan salah satu anggota Komisi XI DPR mengatakan bahwa sebaiknya DPR saat ini bisa memberikan kinerjanya dengan hasil nyata lebih dulu karena prolegnas yang telah ditetapkan DPR masih banyak yang tertinggal.
“Mungkin dengan adanya kinerja yang bisa ditunjukkan kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa melihat jika memang kinerjanya sudah bagus dan juga sudah sesuai dengan apa yang diharapkan,” jelasnya.
Baca juga : Fadli Zon Setuju Ada Apartemen Khusus Untuk Anggota DPR
Romi mengatakan bahwa selama hampir tiga tahun terakhir, DPR lebih banyak disibukkan dengan wacana seputar dirinya sendiri.
“Diawal periode kali ini kan disibukkan seputar Koalisi Indonesia Hebat-Koalisi Merah Putih (KIH-KMP), kemudian setelahnya ada pergantian pimpinan DPR yang naik-turun. Sementara kinerja nyata yang menjadi tugas utama belum seluruhnya tercapai. Maka sebaiknya konsentrasi dulu,” ujarnya.
Menurut Romi, pembangunan gedung baru mungkin akan diperlukan untuk DPR ketika periode 2019 karena akan ada tambahan jumlah anggota DPR sesuai yang diatur UU Pemilu.
“Kalau untuk DPR periode saat ini dicukupkan saja dengan apa yang ada,” jelasnya.
Romi juga menambahkan bahwa saat ini masih tersedia sebanyak 560 rumah dinas bagi anggota DPR yang jaraknya terlampau jauh dari gedung parlemen.
“Untuk rumah dinas yang di Kalibata, jaraknya paling Cuma sembilan kilometer. Sedangkan rumah dinas yang di Kedoya kurang dari itu. Kalau kemacetan di Jakarta ke depan semakin tidak terkendali baru bisa dipikirkan kembali,” sambungnya.
(Muspri-www.harianindo.com)