Pyongyang – Sebanyak kurang lebih 3,5 juta warga Korea Utara yang terdiri dari pekerja, anggota partai, dan mantan tentara, mendaftar untuk bergabung dengan militer.
Dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu (12/8/2017), membanjirnya para relawan untuk bergabung dengan militer sekaligus menjawab sanksi-sanksi baru dari PBB dan untuk melawan Amerika Serikat.
Sebelumnya, pada Senin (7/8/2017) lalu kantor berita resmi Korut, Korea Central News Agency (KCNA), merilis pernyataan yang menyebutkan bahwa Korea Utara mengecam sanksi-sanksi baru yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB terkait uji coba rudal Korut.
Pihak otoritas Korut juga juga menyataka akan melepaskan rudal ke pangkalan militer AS di kawasan Pasifik, di Guam.
KCNA juga menyebutkan bahwa pada Rabu (9/8/2017) warga Korea menggelar aksi demo besar-besaran di Pyongyang guna menunjukkan dukungan mereka kepada pemerintah Korut.
Gelombang warga yang ingin menjadi relawan militer juga pernah terjadi pada Agustus 2015 lalu setelah sebuah ranjau meledak di zona demiliterisasi antara Korea Utara dan Korea Selatan, yang langsung meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.
(samsul arifin – www.harianindo.com)