Jakarta – Saiful Hidayat selaku Gubernur DKI Jakarta Djarot ungkapkan alasan mengapa sepeda motor dilarang lewat dari Bundaran HI hingga Bundaran Senayan. Ternyata alasannya adalah agar warga lebih bisa memanfaatkan transportasi umum.
Saat ditemui di Balai Kota, Djarot berkata, “Bukan masalah diskriminasi dan tidak diskriminasi, tapi kita dorong untuk menggunakan kendaraan umum,”
Ia juga melanjutkan bahwa, “Ini yang saya rasa satu solusi yang kita tempuh. Ini antisipasi tahun depan kalau ada ERP itu dibenahi lagi, terus ERP saya bilang kalau mereka kaya lewat saja,”
Djarot juga memohon maaf dan meminta pengertian dari masyarakat terkait kemacetan di sekitar proyek pembangunan di Jakarta.
Kalau tidak dikebut sekarang, kata Djarot, tahun depan Jakarta akan terlambat lagi. Maka dari itu ada pembangunan underpass di Mampang, pembangunan. fly over di Pancoran, Light Rapid Transit (LRT), dan Mass Rapid Transit (MRT).
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah mengungkapkan akan menyiapkan kantong-kantong parkir di sekitar lokasi pelarangan sepeda motor. Pengendara sepeda motor tersebut dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan transportasi umum. “Kantong parkir dapat menampung 9.724 mobil dan 6.528 motor,” ujar Andri di Hotel Bidakara, Selasa (8/8).
Pihak Dishub Pemprov DKI Jakarta sudah menyurvei ada 12 titik yang dapat dijadikan kantong parkir di sekitar Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat. Sebanyak 12 titik kantong parkir, adalah Carrefour Duta Merlin, Gedung Jaya, Menara BON, Skyline Building, Gedung BI, Gedung Kosgoro, Gedung Oil, WIsma Nusantara, Grand Indonesia, dan IRTI Monumen Nasional.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)