Jakarta – Beragam cara sedang diupayakan oleh pemerintah DKI Jakarta untuk mengurangi angka kemacetan di Ibu Kota. Mulai dari menggalakkan angkutan umum hingga memberlakukan aturan khusus di jalur-jalur tertentu.
Salah satu cara baru lagi yang sudah mulai diterapkan adalah larangan untuk wilayah perlintasan kendaraan bermotor roda dua alias sepeda motor. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko.
Sigit mengatakan bahwa pemerintah DKI akan melaksanakan focus group discussion (FGD) terkait strategi atasi kemacetan Ibu Kota. Sigit juga menjelaskan tentang rencana perluasan larangan sepeda motor yang melintas di beberaoa ruas jalan DKI Jakarta.
Partisipan dalam FGD ini selain Dishub Pemprov DKI Jakarta, adalah Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas), Polisi Lalu Lintas (Polantas), pemilik gedung, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) dan akademisi.
“kalau hasil FGD ini oke, maka paling lambat September akan kita uji cobakan sepeda motor untuk tidak melintas,” ujar Sigit di Balai Kota, Senin (07/08/2017).
Baca juga : Dishub DKI Ikut Sindir Habiburokhman Yang Mengaku Nyasar di Simpang Susun Semanggi
Tujuan dari digunakannya cara tersebut adalah agar para pengendara sepeda motor dapat beralih ke transportasi umum. Sebab transportasi umum sudah murah seperti bus Transjakarta.
“Kan ini ada dua strategi. Ada yang permanen, ini yang dari patung kuda monas sampai dengan Bundaran Senayan. Permanen artinya setiap hari akan diberlakukan larangan tersebut,” jelasnya.
“Kemudian ada juga konsep yang kedua yaitu untuk ruas-ruas jalan yang ada pembangunan infrastrukturnya akan diberlakukan pelarangan atau pembatasan secara pengaturan menurut hari dan waktu tertentu,” tambahnya.
Sigit juga menuturkan bahwa akan ada perluasan ganjil-genap untuk kendaraan roda empat di Jalan Rasuna Said. Perluasan ganjil-genap ini rencananya akan dipermanenkan di Jalan Rasuna Said.
“Terus juga ada yang waktu tertentu. Misalnya kan ini LRT Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi) kan akan masuk dari Cawang sampai dengan Rasuna Said. Dari ruas Cawang kita berlakukan sistem ganjil-genap,” katanya.
(Muspri-www.harianindo.com)