Situbondo – Bulan Agustus telah tiba. Sejumlah tempat di seluruh penjuru Tanah Air Indonesia mulai mempersiapkan perayaan HUT Kemerdekaan RI dengan suka cita. Hal tersebut bisa dilihat dari semakin banyak tempat yang memasang Bendera Merah Putih, termasuk di Kantor DPD PKS Situbondo.
Namun sayangnya bendera yang dipasang di kantor tersebut terpasang secara terbalik. Kejadian tersebut baru diketahui pagi hari ini, Jumat (04/08/2017), dimana seorang warga yang melihat langsung melaporkannya ke petugas karena kantor DPD PKS Situbondo dalam keadaan kosong.
Mendengar kabar tersebut, Ketua DPD PKS Situbondo, Imam Anshori, langsung memberikan klarifikasi bahwa kejadian yang terjadi murni karena faktor human error. Tidak ada unsur kesengajaan memasang Bendera Merah Putih pada tiang dalam kondisi yang terbalik.
Pemasangan bendera RI itu langsung dilaksanakan usai mendapat himbauan menjelang perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus nanti.
“Yang memasang bendera itu penjaga atau waker kantor, namanya Herman berusia 27 tahun. Mungkin saat memasang bendera dia sedang terburu-buru dan tidak dicek lagi. Apalagi dilokasi itu memang kurang penerangan. Jadi tidak ada unsur kesengajaan sama sekali, murni human error,” ungkap Imam, Jumat (04/08/2017).
Baca juga : Hary Tanoe Dukung Jokowi, Ini Kata Presiden PKS
Tak hanya itu, Ketua Dewan Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, juga turut memberikan klarifikasi bahwa benar-benar tidak ada unsur kesengajaan pemasangan bendera RI di tiang secara terbalik. Kejadian ini murni karena faktor human error.
“Sudah diperbaiki. Dan itu bukan karena kesengajaan. Bisa dilihat disitu juga ada tali yang lepas, merosot sedikit. Jadi bukan karena sengaja,” ujar Hidayat, Jumat (04/08/2017).
“Kalau mau merujuk sikap PKS terhadap NKRI bisa dilihat di Kantor DPP PKS. Bendera Merah Putih dipasang dengan baik dan benar. Jadi tidak ada maksud apa pun (dengan pemasangan bendera terbalik-red). Merah Putih selalu terpasang dengan baik di DPP PKS,” sambungnya.
Wakil Ketua MPR ini juga berharap agar bentuk ketidaksengajaan ini tidak dijadikan peluru untuk balik menyerang PKS.
“Jangan mencari-cari dari kealpaan ini. Jangan lantas alpa ini digeneralisasikan bahwa PKS anti-NKRI dan sebagainya. Seperti itu logika menyudutkan Laiskodat, dia salah paham,” tegasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)