Jakarta – Beberapa waktu belakangan ini aksi bunuh diri sedang marak terjadi. Kasus bunuh diri yang baru saja terjadi adalah aksi bunuh diri yang dilakukan oleh sepasang suami-istri, Daniel Priyono dan Dwi Septi Respati Dewi.
Kisah bunuh diri secara mengenaskan juga terjadi di Bandung. Seorang pemuda bernama Oki (25) tewas mengenaskan setelah sempat kritis di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Pasalnya Oki mengalami cedera parah ditubuhnya setelah loncat dari Jembatan Pasupati pada hari Kamis (27/07/2017) lalu.
Tak hanya dalam Negeri, kabar tewasnya vokalis Linkin Park, Chester Bennington, yang tewas bunuh diri dengan cara gantung diri juga sempat mengagetkan. Polisi hingga kini masih mencari tahu penyebab bunuh dirinya Chester Benninton.
Melihat fenomena tersebut, Menteri Kesehatan (Menks) Nila Moeloek berupaya lebih menghidupkan layanan hotline pengaduan dimana diharapkan dapat mencegah aksi bunuh diri. Menurutnya hotline tersebut nantinya dapat digunakan bagi mereka yang merasa depresi hingga ingin bunuh diri.
“Iya dong. Kita masih (hotline pengaduan bunuh diri) dong,” ujar Nila (Kamis (03/08/2017) kemarin.
Baca juga : Densus 88 Berhasil Tangkap Pria Yang Perintahkan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu
“Mungkin yang mau bunuh diri tapi masih mau bicara bisa kita coba untuk bujuk rayu lagi. Nah kalau kelihatannya sudah nggak bener, saya bisa laporin. Lagian kalau mau bunuh diri didalam agama juga nggak boleh,” tambahnya.
Nila juga mengatakan bahwasanya perubahan perilaku dapat dijadikan tanda-tanda orang mau bunuh diri. Ketika tanda-tanda tersebut sudah muncul, keluarga seharusnya tidak boleh berdiam diri.
“Depresi. Biasanya kelihatan karena biasanya terlihat ceria kok tahu-tahu murung sekali, nggak mau makan dan suka marah-marah,” ucap Nila.
(Muspri-www.harianindo.com)