Harian IndoWashington – YouTube dikabarkan sedang melakukan perkembangan teknologi anyar. Teknologi tersebut dikabarkan dapat mendeteksi video yang berkonten ekstremis dan teror. Dengan demikian, platfom video milik Google itu sudah menghilangkan dua kali lipat video tersebut selama sebulan.
Sekitar 75 persen video ekstremis telah dihilangkan pada bulan lalu. Hal tersebut telah dilakukan sebelum user melaporkan video itu sebagai konten yang tidak sesuai dengan kebijakan.
“Selama bulan lalu, inisiasi kami menggunakan mesin pembelajaran telah meningkat dua kali lipat dalam jumlah video yang kami hapus karena ekstremisme, dan dua kali lipat mampu menurunkan konten semacam ini,” kata seorang juru bicara YouTube sebagaimana diberitakan The Australian, pada Kamis (3/8/2017).
YouTube menegaskan bakal terus memperbarui teknologi ini. Hal tersebut dilakukan untuk menghasilkan kemajuan yang lebih besar.
Berdasar informasi, YouTube mengembangkan sistem baru tersebut lantaran adanya kecaman dari para pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dan Perdana Menteri Inggris Theresa May. Keduanya menilai platform tersebut tidak bisa mencegah propaganda terorisme.
“Keakuratan sistem kami telah meningkat secara dramatis karena teknologi mesin pembelajaran kami,” kata juru bicara tersebut.
Setelah serangan teror Jembatan London pada Juni, May dan Turnbull membidik perusahaan seperti Google dan Facebook karena menyediakan tempat berkembang biak yang aman untuk ideologi ekstremis. Mereka meminta agar kesepakatan internasional tercapai. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
