JAKARTA – Upaya untuk melindungi hewan langka seperti Harimau Sumatera terus digencarkan oleh World Wide Fund for Nature (WWF). Kali ini, WWF mengajak masyarakat urban untuk tepuk tangan sebanyak 30 kali guna mengeringkan tangan agar mengurangi penggunaan tisu.
Menurut penelitian WWF Indonesia bersama dengan creative agency Hakuhudo, masyarakat urban punya kebiasaan menghabiskan tiga lembar tisu untuk mengeringkan tangan.
Aditya Bayunanda, Direktur Kebijakan, Keberlanjutan, dan Transforamsi WWF Indonesia pada kampanye #30Claps di Jakarta, Jumat (28/7/2017), menjelaskan, tisu merupakan salah satu produk hasil ekstraktif hutan. Maka jika permintaan semakin besar, produksinya dengan membuka hutan alam juga semakin besar.
Ia juga menghimbau, produk yang berasal dari hutan harus mendapatkan sertifikat Forest Stewadship Council (FSC). Sertifikat FSC mengindikasikan pengelolaan produk hutan yang mengindahkan kaidah kelestarian.
Namun, tampaknya tisu yang tersendia di mal misalnya, sulit diketahui produk tersebut ramah atau tidak terhadap lingkungan.
Aditya juga menjelaskan, sebanyak lebih dari separuh hasil produksi tisu dimanfaatkan untuk kepentingan domestik. Bila masyarakat Indonesia bisa mengubah pola konsumsinya, maka itu bisa membantu mengurangi penebangan hutan dan ikut serta dalam upaya menyelamatkan harimau sumatera.
Bahkan, WWF Indonesia kini telah menjalin kerjasama dengan lima mall yakni Central Park Mal, Neo Soho Mal, Senayan City, Kuningan City, The Plaza Balikpapan, APL Tower, dan Soho Capital guna mengurangi penggunaan tisu. (Rere – www.harianindo.com)