Jakarta ā Menuju tahun 2030, persaingan antara manusia dengan robot akan semakin memanas. Pasalnya, otomatisasi nantinya akan menggantikan tenaga manusia di berbagai industri.
Berdasarkan laporan New Work Smarts dari Foundation for Young Australians (FYA), terdapat beberapa catatan kemampuan yang harus dimiliki generasi masa depan di 2030 agar tidak kalah bersaing dengan robot.
Pekerja di tahun 2030 tidak diharapkan untuk melakukan pekerjaan yang rutin dan kasar, melainkan untuk fokus pada interaksi manusia, membuat strategi, dan berpikir kreatif. Mereka juga dituntut untuk lebih banyak belajar, menyelesaikan masalah, dan menggunakan kemampuan sains dan matematika.
Ketua eksekutif FYA, Jan Owen,memperkirakan bahwa karyawan masa depan akan menghabiskan 30 persen lebih banyak waktu daripada karyawan masa kini untuk belajar.
Meskipun karyawan masa depan hanya akan mempelajari satu bidang dan berfokus pada satu bidang tersebut seumur hidupnya, dia akan berpindah-pindah tempat kerja sebanyak 17 kali dan memiliki lima jalur karier.
Owen kepada ABC (27 Juli 2017), mengatakan, ia memperkirakan mereka menghabiskan dua kali lipat lebih banyak waktu untuk berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan menggunakan matematika, sains dan teknologi, serta kemampuan verbal dan lisan.
Baca juga: Dubai Kerahkan Polisi Robot Untuk Jaga Mal dan Tempat Wisata
Selain itu, dengan jumlah manajer yang jauh lebih sedikit, karyawan di masa depan sangat diharapkan untuk memiliki pola pikir kewirausahaan guna mengelola dirinya sendiri. (Rere – www.harianindo.com)