Jakarta – Munculnya berita palsu alias hoax yang semakin menjamur nampaknya membuat beberapa Negara mulai kewalahan. Menteri Elektronik dan Informasi Teknologi India, Shri Ravi Shankar Prasad juga mengakui bahwa India kini tengah kewalahan menghadapai berita hoax terutama melalui aplikasi WhatsApp.
Ungkap Prasad, pemerintah India tak menemukan cara untuk menelusuri oknum di balik beredarnya pesan hoax, karena adanya sistem enkripsi dari aplikasi pesan instan semacam WhatsApp.
Seperti yang dilansir dari Cnet dan dihimpun KompasTekno, Selasa (1/8/2017), Prasad mengaku banyak video yang tidak pantas disebar melalui WhatsApp. Pesan di WhatsApp yang bersifat end-to-end, dengan kata lain pesan hanya dilihat oleh pengirim dan penerima. Sehingga susah untuk mendeteksi penyebaran hoax tersebut.
Meskipun demikian, Prasad menyatakan pemerintah akan lebih tegas dan teliti guna menetapkan hukuman kepada pelaku penyebar hoax, sehingga dengan mudah membuka praktiknya jika WhatsApp mau lebih terbuka. Namun, WhatsApp berdalih pihak mereka pun tak bisa mengakses isi pesan antar pengguna.
Prasad menambahkan, WhatsApp memilki fitur untuk melaporkan konten tak senonoh. Namun, WhatsApp mengatakan semua pesan antar pengguna tak tersedia pada sistem mereka, sehingga membatasi aksi yang bisa dilakukan.
Baca juga: Rudiantara Tegaskan Berita Hoax Bukan Hanya Jadi Masalah Nasional
Hal tersebut menjadikan baik pemerintah maupun pihak WhatsApp tidak berdaya untuk membongkar penyebaran berita hoax via media chat tersebut. (Rere – www.harianindo.com)