Jakarta – Foto puteri Presiden Kyrgyzstan Almazbek Atambayev yang termuda Aliya Shagieva, yang sedang menyusui bayinya, menimbulkan kontroversi karena sebagai negara yang mayoritas muslim, wanita yang mempertontonkan bagian dari payudaranya merupakan hal yang tabu di sana.
Aliya Shagieva sendiri yang mengunggah foto dirinya tersebut lewat akun media sosialnya pada April 2017 lalu.
“Saya akan memberinya makan, kapan pun dan di mana pun dia butuh makan,” demikian tulis Aliya pada keterangan fotonya.
Namun demikian, setelah menjadi bahan perbincangan dan kedua orang tuanya juga berkeberatan, Aliya kemudian menghapus foto tersebut.
Saat diwawancarai oleh BBC belum lama ini, Aliya menilai perdebatan yang terjadi tersebut menandakan adanya budaya hiperseksual terhadap tubuh perempuan.
“Saya diberi tubuh yang tidak vulgar. Ini fungsional, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan psikologi bayi saya, bukan untuk seksualitas,” kata Aliya.
Aliya juga mengaku memahami bila kemudian kedua orangtuanya juga berkeberatan terkait foto dirinya yang sedang menyusui itu.
“Mereka benar-benar tidak menyukainya. Dan ini sangat dipahami karena generasi yang lebih muda tidak terlalu konservatif seperti orangtua mereka,” kata Aliya.
Menurut Aliya, apa yang ia lakukan tersebut hanyalah kewajiban biasa dari seorang ibu untuk memberikan asupan makanan terbaik bagi bayinya.
“Ketika saya menyusui anak saya, saya merasa harus memberikan yang terbaik untuk dirinya sedapat mungkin,” jelasnya
“Merawat bayi dan memenuhi kebutuhannya lebih penting bagi saya dibandingkan apa yang orang katakan mengenai saya,” tandasnya.
Kyrgyzstan sendiri merupakan salah satu negara muslim bekas Uni Sovyet yang cukup konservatif namun tidak melarang wanita untuk menyusui bayinya di ruang publik.
Banyak wanita yang menyusui bayinya di taman atau tempat umum lainnya, namum biasanya mereka menutupi payudaranya dengan selembar kain. (samsul arifin – www.harianindo.com)