Tak Bisa Baca dan Tulis, SD di Garut Keluarkan 6 Siswa

Garut – Nahas benar nasib enam siswa kelas 1 SD asal Kecamatan Cibalong berikut ini. Mereka dikeluarkan dari sekolahnya di SDN Mekarsari I pada masa awal masuk sekolah lantaran belum bisa membaca dan menulis.

Ibu anak yang dikeluarkan dari sekolah tersebut, Sumi (24), menyatakan jika sebelumnya ia mendaftarkan anaknya, Andrian (7), ke sekolah tersebut seperti warga lainnya. Andrian pun diterima dan masuk sekolah untuk pertama kalinya, Senin (14/7/2014).

Di hari pertamanya duduk di bangku sekolah tersebut, Andrian diuji oleh gurunya untuk membaca dan menulis.

Sayangnya, Andrian yang tidak terlebih dulu masuk TK atau PAUD ini tak dapat melalui tes yang diberikan gurunya tersebut.

“Pas dites di hari pertama, saat pengenalan huruf, anak saya tidak bisa baca huruf B. Kemudian dia dan lima anak lainnya dikumpulkan. Mereka semua dibilang tidak bisa baca. Disuruh pindah. Padahal anak saya di rumah bisa baca sedikit-sedikit,” kata Sumi, Kamis (17/7/2014).

Sumi beserta lima orang tua anak lainnya tersebut mendatangi sekolah. Menurut Sumi, dengan alasan belum bisa membaca, dirinya diminta memindahkan anaknya untuk bersekolah di sekolah lain.

Pada akhirnya, Sumi memindahkan anaknya tersebut ke sebuah SD di Kecamatan Pameungpeuk. Hal serupa dilakukan lima orang tua lainnya yang kemudian memindahkan anak-anaknya untuk sekolah di SD lain.

“Saya memasukkan anak saya ke sekolah supaya anak saya bisa belajar membaca. Kenapa ini malah dikeluarkan gara-gara tidak bisa membaca,” katanya.

Melihat cucunya tidak bisa sekolah karena belum bisa membaca, nenek Andrian, Nana (45), meminta penjelasan dari SDN Mekarsari I.

Tetapi, penjelasan yang diterimanya dari sekolah tersebut mengenai pemindahan enam anak tersebut kini jauh berbeda.

“Ketika saya ke sana, pihak sekolah bilang penerimaan siswa baru sangat terbatas. Satu kelas, harusnya 32 siswa, tapi ini 38 siswa. Makanya, yang 6 siswa diminta untuk pindah,” pungkas Nana.

Baca juga: Prabowo dan SBY Bertemu, Ini Komentar Jusuf Kalla

Hingga berita ini dibuat, Kepala SDN Mekarsari I, Ade, belum menjawab panggilan telepon atau pesan singkat untuk dimintai konfirmasinya. (Yayan – www.harianindo.com)