Jakarta – Paparan polusi akan sulit dihindari mereka yang beraktivitas sehari-hari dengan kendaraan umum. Tetapi, hal itu bukan berarti Anda tidak bisa meminimalisir kotoran yang masuk ke dalam sistem pernapasan.
Seorang ahli paru, Dr dr Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FAPSR dari Rumah Sakit Persahabatan Jakarta menjelaskan tiga cara untuk mencegah masuknya polusi ke dalam tubuh yaitu secara primer, sekunder, dan tersier.
“Pertama, secara primer, agar tidak tersensitisasi dan menjadi sakit, seperti menggunakan masker,” jelasnya dalam peluncuran NexcareTM Carbon Mask, seperti dilansir dari metrotvnews.com, Selasa (25/7/2017).
Tak hanya itu, ada baiknya keluar saat tingkat polusi ada di titik rendah. Misalnya, tingkat polusi udara tertinggi di Jakarta terjadi pada siang dan sore hari. Oleh karena itu, ada baiknya pergi dan pulang kantor pada pagi dan malam hari.
Lebih lanjut, biasakan untuk menghirup udara segar secara rutin, misalnya satu minggu sekali. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara berjalan-jalan di taman atau ruang hijau pada akhir pekan untuk mendapatkan udara yang bebas dari polusi udara.
Pola makan sehat serta rajin olahraga juga termasuk dalam pencegahan primer yang membantu menghalangi datangnya penyakit akibat masuknya polusi ke dalam tubuh.
Yang Kedua, pencegahan sekunder dapat dilakukan melalui deteksi dini dengan menemui tenaga profesional saat tubuh mulai merasa tak nyaman.
“Tak bisa dipungkiri bahwa kita pasti terkena polusi. Oleh karena itu, ketika merasakan ada perubahan pada tubuh seperti perasaan tak nyaman, segera pergi ke dokter. Deteksi dini dapat membantu pengobatan atau terapi,” tambahnya.
Yang terakhir, pencegahan tersier dilakukan oleh mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Meminimalisisr paparan polusi penting agar tidak membuat kesehatan semakin memburuk.
Baca juga: 6 Perubahan Paling Jelas dari Wanita Setelah Melahirkan
“Mereka yang sudah punya penyakit tertentu, biasanya melakukan pencegahan khusus dan lebih waspada pada gangguan polusi seperti melakukan pengobatan rutin dan sesedikit mungkin terkena paparan,” pungkasnya. (Yayan – www.harianindo.com)