Jakarta – Penyakit autoimun menyebabkan anggota badan seseorang, seperti jari tangan maupun dipersedian lainnya menjadi tak proporsional. Hal tersebut dikarenakan antibodi menyerang lapisan sendi sehingga mengalami peradangan, pembengkakan, dan nyeri. Akibatnya, dapat menimbulkan kerusakan pada sendi.
Mirisnya, kerusakan ini bisa menjadi permanen apabila tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Menurut Prof Harry Isbagio, SpPD-KR, pakar rheumatologi, saat acara ‘Inilah Wajah Autoimun’ di Grand Indonesia, Jakarta, seperti dilansir dari detik.com, Senin (24/7/2017), saat mendapatkan remisi sekalipun anggota badan tetap tak bisa kembali seperti sedia kala.
Remisi adalah kondisi saat penyakit autoimun bisa ditekan sehingga tidak semakin buruk, bahkan seolah tidak sedang sakit. Istilah ini digunakan karena biasanya penyakit autoimun tak bisa benar-benar sembuh.
Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan, demi mendapatkan bentuk yang kembali normal, operasi sering ditempuh oleh sejumlah pasien dengan autoimun.
“Tapi biasanya dokter nggak mau rekonstruksi, kecuali ada kerusakan dalam fungsi saraf,” ungkap dokter yang juga menjadi penyintas arthritis rheumatoid tersebut.
Baca juga: Antibiotik Bisa Bunuh Bakteri Baik di Mata
Saat saraf anggota badan yang terserang masih dapat berfungsi dengan baik biasanya tindakan operasi tidak terlalu disarankan. Biasanya dokter akan mengklasifikasikannya dalam kondisi baik terlebih saat masih bisa digerakan tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari. (Yayan – www.harianindo.com)