Harian IndoJakarta – Studi mengemukakan jika mereka yang berpendidikan tinggi justru cenderung lebih sering gagal dalam tes menyetir dibandingkan mereka yang tidak memiliki Ijazah Umum Pendidikan Menengah.
Ilustrasi
Perusahaan asuransi Privilege DriveXpert menjalankan sebuah analisi dari 1.564 orang dengan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Inggris dan menemukan bahwa 59 persen dari mereka tidak lulus pada tes pertama. Lebih detal, 51 persen dari bagian tersebut berpendidikan tinggi.
Mereka yang jago dalam bidang seni juga terlihat lebih mudah dalam melalui tes tersebut. Para peneliti juga menemukan bahwa tingkat percobaan mereka lebih kecil dibandingkan mereka yang ahli matematika dan sains, yaitu 1,9 dibanding 2,3.
Seperti dilansir dari metrotvnews.com, Minggu (23/7/2017), studi tersebut menyebutkan bahwa enam dari 10 pengendara tanpa gelar pendidikan memiliki tingkat kelulusan pada tes pertama lebih baik dengan 1,7 kali percobaan untuk mendapatkan izin menyetir.
Sebagai perbandingan, setengah dari lulusan berpendidikan tinggi lulus pada tes pertama dengan rata-rata 1,8 kali percobaan.
Mereka yang memiliki gelar sarjana bahkan mempunyai tingkat lulus pada tes pertama dengan presentase 48 persen dan mereka yang bergelar master lebih rendah, yaitu 47 persen.
“Bisa lulus di tes pertama bukan berarti itulah kemampuan akhir kita karena karier menyetir terbangun selama bertahun-tahun berdasarkan pengalaman di jalan,” ujar Charlotte Fielding selaku pemimpin Privilege DriveXpert.
Penelitian yang dilakukan tahun 2016 tersebut juga menyebutkan bahwa lokasi adalah salah satu faktor penentu kelulusan tes.
Baca juga: Tips Merespons Teman yang Ingin Bunuh Diri
“Mereka yang tidak memiliki kualifikasi formal dapat berperan yang lebih bergantung pada keterampilan prosedural seperti kontrol motor, karena itu mungkin lebih sesuai dengan aktivitas seperti lulus tes mengemudi,” pungkas Lee Hadlington selaku dosen senior psikologi di De Montfort University. (Yayan – www.harianindo.com)
