Harian IndoBari – Penelitian terbaru dari kain kafan Turin menunjukkan bahwa di dalam kain linen yang dipercaya sebagai pembungkus tubuh Yesus saat dimakamkan tersebut mengandung nanopartikel dari darah orang yang tidak sehat.
Menurut Elvio Carlino, seorang peneliti di Institute of Crystallography di Bari, Italia, dari nano partikel tersebut dapat diketahui bahwa orang yang dibungkus kain itu sebelumnya mengalami penyiksaan.
“Partikel ini memiliki struktur, ukuran dan distribusi yang aneh,” kata profesor Universitas Padua, Giulio Fanti.
Fanti menjelaskan, partikel darah yang tertinggal mengandung kadar kreatinin dan feritin tinggi. Zat ini biasa ditemukan pada pasien yang menderita beberapa trauma hebat seperti siksaan.
“Oleh karena itu, kehadiran nanopartikel biologis ini ditemukan selama percobaan kami, menunjukkan kematian yang hebat bagi lelaki yang dibungkus Kain Kafan Turin,” ujar Fanti.
Penelitian ini dilakukan oleh Instituo Officia dei Materiali di Trieste dan Institute of Crystallography di Bari. Keduanya berada di bawah Dewan Riset Nasional Italia, dan University of Padua’s Department of Industrial Engineering.
Kain Kafan Turin tersebut kini disimpan di Gereja St John the Baptist Cathedral di Turin. Paus Francis yang pernah berkunjung ke tempat itu pada 2015 lalu menyempatkan untuk berdoa di hadapan Kain Kafan tersebut.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
