Surabaya – Subdit IV unit asusila Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jawa Timur, berhasil membongkar praktik tarian erotis yang terjadi di Inul Vista, Jalan Hayam Wuruk, Kediri Kota, Jawa Timur.
Dari empat penari yang diamankan pada Kamis (13/7/2017) malam, yakni PP, CC, RS dan WD, semuanya memiliki jawaban yang hampir sama saat ditanya soal penyebab mereka terjun sebagai penari telanjang, atau striptis.
“Iya masalah ekonomi saja, mas. Dengan seperti ini, bisa sedikit membantu,” jawab keempatnya hampir bersamaan, Senin (17/7/2017).
Kepada awak media, PP mengaku bahwa dirinya sudah cukup lama menggeluti profesi sebagai penari erotis. Dari hasil pekerjaannya, PP dapat membeli perhiasan, kebutuhan sehari-hari, hingga kredit rumah.
“Iya hasilnya itu untuk makan setiap hari. Kadang juga hasil saya bekerja untuk beli kebutuhan lainnya, termasuk bisa kredit rumah. Meski suami itu sudah bekerja,” kata PP.
Lain halnya dengan RS (23). Dia baru bekerja di Inul Vista sejak Desember 2016. Meski baru, namun RS dapat membeli barang-barang dari pekerjaannya ini.
“Uang dari hasil kerja saya kumpulkan. Iya ada yang saya gunakan untuk beli mobil secara kredit, beli handphone dan membantu kebutuhan keluarga setiap harinya,” ucap RS.
Hal senada juga diungkapkan CC dan WD. Mereka menjadi penari striptis untuk membantu ekonomi keluarga dan membeli rumah.
“Kalau saya dan dia (CC) uangnya saya gunakan untuk beli rumah secara kredit, dan untuk biaya hidup ekonomi keluarga saya sendiri,” ucap WD.
(samsul arifin – www.harianindo.com)