Jakarta – Presiden Joko Widodo bertemu puluhan ulama asal Makassar, Sulawesi Selatan, Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (18/7/2017).
Presiden dalam kesempatan itu memaparkan tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Organisasi Kemasyarakatan (Perppu Ormas). Pertemuan berlangsung tertutup untuk pers. Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
Salah satu perwakilan ulama, Thamrin, usai pertemuan mengatakan bahwa para ulama dimintai tolong oleh Presiden Jokowi agar menghindari gejolak sosial, terutama dampak penerbitan Perppu Ormas.
“Jadi, kita diusahakan untuk meredam hal-hal yang utamanya berkaitan dengan perppu ini. Beliau sudah menjelaskan ke kita, Mensesneg juga, kami sudah paham apa yang akan disampaikan kepada mereka,” kata Thamrin, pemimpin Pesantren Miftahul Jannah, Sulawesi Barat, Selasa (18/7/2017).
Selama pertemuan berlangsung, ia mengatakan Presiden hanya menjelaskan soal perppu ormas. Sementara para ulama juga menyampaikan masalah pendidikan, terutama menyangkut sarana dan prasarana yang belum baik. Presiden menjanjikan melihat langsung.
Baca juga: Pelapor Video Pidato Ahok Dipastikan Berurusan dengan Hukum, Ada Apa ?
Perppu Ormas yang diprotes sebagian kalangan, menurut Thamrin, memang perlu untuk dijelaskan lebih dalam Karena masih banyak yang belum memahaminya.
“Memang butuh penjelasan kepada masyarakat, kepada umat agar tak ada yang salah paham. Karena kemungkinan mereka ada yang protes karena tidak paham,” ujarnya.
Dia yakin masyarakat bisa menahan diri, termasuk di Sulawesi Selatan, yang menurutnya tidak ada gejolak. Protes, katanya, hanya ramai di media sosial. “Kalau masyarakat di lapisan bawah sejauh ini aman-aman saja, terkendali,” katanya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)