Riyadh – Seorang perempuan yang diketahui bernama panggilan Khulood membuat gempar arab Saudi karena ‘kenekatannya’ untuk tampil hanya dengan mengenakan rok mini dan crop top (atasan berpotongan pendek).
Dalam video yang diunggah di Snapchat pada akhir pekan lalu, Khulood terlihat sedang berjalan di sebuah benteng bersejarah yang terletak di Desa Ushayqir, Provinsi Najd, sekitar 155 kilometer di utara Riyadh.
Seperti diketahui, Najd merupakan salah satu wilayah yang paling konservatif di Arab Saudi, dimana di sanalah Muhammad bin Abdul Wahhab, pendiri aliran Wahhabisme dilahirkan.
Beredarnya video tersebut sontak menjadi bahan perbincangan dan perdebatan di Arab Saudi. Banyak yang menyerukan agar Khulood ditangkap, namun tidak sedikit yang memberikan dukungan kepadanya.
“Kembalinya Haia (polisi syariat) ke sini adalah sebuah keharusan,” tulis seorang wartawan bernama Khaled Zidan.
“Saya pikir dia telah mengebom atau membunuh seseorang. Ternyata itu menyangkut dengan roknya yang tidak disukai mereka. Saya penasaran bagaimana Visi 2030 akan sukses jika dia ditahan,” tambah al-Gassim,” kata penulis dan filsuf, Wael al-Gassim, yang mengaku kaget dengan kemarahan warga Arab Saudi.
Sepertti diketahui, Visi 2030 merupakan program reformasi yang disampaikan oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.
“Jika dia orang asing, maka orang akan memuji keindahan pinggangnya dan pesona matanya. Tapi karena dia orang Saudi mereka meminta ia segera ditangkap,” tulis Fatima al-Issa menyindir mereka yang tidak setuju melihat penampilan Khulood.
(samsul arifin – www.harianindo.com)