Jakarta – Menjadi seorang waitress atau pelayan di restoran memang melelahkan, baik secara fisik juga mental. Terlebih, menurut sebuah studi, pekerja restoran yang mengenakan pakaian minim bisa mengalami gangguan psikologis karena pelecehan dari pengunjung.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Tennessee meneliti lebih dari 250 pelayan berusia 18-66 tahun (rata-rata 30 tahun) yang bekerja di Amerika Serikat (AS) yang sebagian dari mereka merupakan mahasiswa.
Para ahli menemukan jika partisipan yang bekerja di restoran dengan pakaian yang mudah tersingkap atau sering dilirik pengunjung pria, cenderung merasa cemas atau mengalami gangguan makan.
“Kami menemukan bahwa bekerja di lingkungan restoran yang memberatkan pada faktor seksualitas tak baik untuk kesehatan psikologis pelayan. Terutama, kami melihat bahwa bekerja di tingkat yang lebih besar pada lingkungan tersebut dapat menyebabkan rasa cemas dan gangguan makan pada pelayan,” terang peneliti Dawn M. Szymanski seperti dilansir dari metrotvnews.com, Jumat (14/7/2017).
Ia menambahkan jika perasaan tidak berkuasa adalah salah satu alasan mengapa lingkungan tersebut merusak mereka secara psikologis.
Pelayan wanita yang bekerja di restoran yang menerima perilaku tidak menyenangkan secara seksual cenderung memiliki kekuasan dan status organisasi yang lebih kecil dibandingkan pria, sehingga mereka merasa tak punya kontrol dalam keadaan tersebut.
Baca juga: Hari Libur Penting untuk Kesehatan Mental Karyawan
“Kurangnya kekuatan dan status organisasi tersebut semakin berkembang dan menyebabkan rasa cemas dan gangguan makan,” pungkasnya. (Yayan – www.harianindo.com)