Harian IndoJakarta – Politikus Hanura, Miryam S. Haryani keberatan dengan dakwaan Jaksa penuntut pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam hal ini, Miryam didakwa memberikan keterangan tidak benar pada persidangan perkara korupsi proyek e-KTP.
Atas keberatan dakwaan tersebut, Miryam pun meminta perlindungan dan akan mengirimkan surat ke panitia khusus (Pansus) hak angket DPR usai didakwa oleh Jaksa pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Saya keberatan, itu sudah saya kirim keberatan ini sebagai pengaduan ke (pansus) hak angket,” ujar Miryam di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2017).
Dia pun menegaskan siap dikonfrontir kembali dengan para penyidik yang memeriksanya pada proses penyidikan di KPK, dalam sidang selanjutnya. Bukan hanya itu, dia justru menantang KPK untuk kembali membuka rekaman pemeriksaan saat proses penyidikannya.
Baca juga: Fahri Hamzah Nilai Perppu Ormas Anti-Pancasila Bakal Dibawa ke MK
“Silakan saja (dibuka rekamannya) itu data yang mereka (penyidik) peroleh. Mungkin orang tertekan di video dan di faktanya berbeda. Kan ada orang marah diam, kalau orang tertekan enggak bisa dilihat,” tutupnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
